Monday, June 17, 2024

26 Hewan Kurban Dipotong di Masjid Al Amin pada Idul Adha 1445 H

 

Perwakilan dari pengurus takmir Masjid Al Amin Nurali Hasan melakukan pemotongan hewan kurban. 


KOTA MALANG - Perayaan Idul Adha 1445 H/2024 di Masjid Al Amin pada Senin (17/6/2024) berlangsung meriah. Ada puluhan hewan kurban yang disembelih berasal dari warga RW 12 Kelurahan Madyopuro, maupun dari luar RW 12.

Ketua Panitia Perayaan Idul Adha Drs Mulyani Surendra, MS, menjelaskan terdapat 26 ekor hewan kurban yang dipotong panitia Perayaan Idul Adha 1445 H/2024. Dari jumlah itu terdiri dari 12 ekor sapi dan 14 ekor kambing. Di antara 12 ekor sapi kurban, salah satunya merupakan sapi limosin kurban dari Ketua Yayasan Al Amin Sawojajar H Ir Tri Agus Djoko Kuntjoro, MT.     

Ia mengatakan, penyembelihan hewan kurban dilakukan di sebelah utara Masjid Al Amin tepatnya di lapangan parkir RT 03 RW12. Pelaksanaan pemotongan hewan kurban dilakukan sesuai dengan aturan syariat Islam.

“Pemotongan hewan kurban dilakukan langsung oleh Pak Nurali Hasan sebagai perwakilan dari takmir Masjid Al Amin,” ujar Cak Loem, sapaan akrab Mulyani Surendra.


Seperti tahun-tahun sebelumnya, panitia Perayaan Idul Adha 1445H/2024 memutuskan membagikan daging kurban hanya kepada warga RW12, para pekurban, dan yayasan sosial keagamaan yang telah mengajukan permintaan khusus untuk mendapatkan daging kurban.

Cak Loem mangatakan, pada Idul Adha tahun ini panitia juga tidak membagikan daging kurban untuk para gepeng, seperti gelandangan dan pengemis. Hal ini merupakan kebijakan yang diambil oleh panitia untuk memastikan distribusi daging kurban yang lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal kepada penerima daging kurban. (hen)


                                                *******


Foto-foto Kegiatan Pemotongan Hewan Kurban pada Idul Adha 1445 H Masjid Al Amin:














Sunday, June 16, 2024

Idul Adha di Masjid Al Amin, Abdul Mughni Ajak Meneladani Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail

 

Ustadz Abdul Mughni, SPdI, MPd, dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang,saat menya
mpaikan  khutbah Idul Adha 1445H/2024 di Masjid Al AMin Sawojajar. 

Suasana khusyuk menyelimuti Masjid Al Amin saat pelaksanaan Shalat Idul Adha 1445 H/2024 M, Senin (17/6/2024). Shalat yang diikuti oleh warga RW 12 dan sekitarnya ini diimami oleh ustadz Abdul Mughni, SPdI, MPd, dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang.

Dalam khutbahnya, ustadz Abdul Mughni menyampaikan tema “Ketahanan Keluarga sebagai Implementasi dari Nilai Luhur Kisah Nabi Ibrahim AS”.

Ia mengajak para jamaah untuk meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim As dan Ismail As, serta Siti Hajar, dan memaknainya dalam kehidupan sehari-hari.

“Berkurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi merupakan tekad untuk mengorbankan sesuatu demi mencapai derajat takwa dan keridhaan Allah,” ujar ustadz Mughni.

Ia pun menyebut sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ash-Shaffat ayat 37, yang menegaskan bahwa bukan daging atau darah kurban yang sampai kepada Allah, melainkan ketakwaan kita. Kurban adalah manifestasi syukur atas nikmat Allah dan bentuk ibadah yang ikhlas demi mendekatkan diri kepada-Nya.

Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Malang ini memaparkan, dalam kehidupan sehari-hari, setiap ayah dapat menjadi Ibrahim, setiap ibu dapat menjadi Hajar, dan setiap anak dapat menjadi Ismail. Ayah memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik keluarga, memerlukan komitmen tinggi, pengorbanan tenaga, waktu, biaya, dan pikiran. Tantangan datang dari berbagai arah, baik dari dalam maupun luar, menguji seberapa kuat keyakinan dan komitmen kita. Ayah harus menjadi teladan bagi anak-anak, mendidik dengan contoh nyata dan keteguhan hati.

Ibu juga berperan penting, meneladani Hajar yang penuh ketabahan. Ibu harus mengutamakan pendidikan anak-anaknya, meskipun harus mengorbankan keinginan pribadi. Kehadiran ibu sangat penting untuk membentuk keteguhan hati dan keyakinan anak-anak, mendampingi mereka dengan doa, kesabaran, dan maaf yang tulus.

“Generasi yang kuat lahir dari ibu yang berhati tabah dan berjiwa kuat, mendidik anak-anak menjadi dermawan dan peduli terhadap sesama,” tandasnya.

Ia menyebutkan, menjadikan keluarga yang memiliki ketahanan akidah yang kokoh sangat banyak godaan di tengah gempuran ideologi yang sering tampak kelabu dan membingungkan. Globalisasi ibarat air bah yang menerjang dan menyeret apa saja, sosial media telah merebut hati dan perhatian anak-anak kita. Bahkan teknologi sudah menjadi guru baru dalam kehidupan sekarang.

“Di sinilah pentingnya kehadiran kita sebagai orang tua untuk membantu anak-anak memfilter pengaruh tersebut agar tetap pada tauhid yang lurus,” ujar pria yang pernah menjabat kepala MIN 1 Kota Malang ini.

Ustadz Mughni melanjutkan, pendidikan agama dalam keluarga mencakup aspek tauhid, akhlak, ibadah, dan muamalah. Ia pun mengutip pendapat Prof Dr Zakiah Darajat bahwa metode yang tepat adalah keteladanan, pembiasaan, dan cerita.

"Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi (HR. Bukhari). Lingkungan keluarga yang baik sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai akidah dan akhlak terpuji,” ujarnya.

Ustadz Mughni menyebutkan bahwa Allah menegaskan pentingnya pendidikan dalam surat Luqman ayat 12-19, yang menyatakan pentingnya akidah, ibadah, akhlak, sosial, dan ilmu pengetahuan. Di antara pendidikan akidah terdapat dalam surat Luqman ayat 13 yang berbunyi: "Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, 'Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah itu adalah benar-benar kedzaliman yang besar.'"

Menurutnya, ayah dan ibu memiliki tugas mulia namun berat di hadapan Allah. Ayah harus siap berkorban demi ketahanan keluarga, dan ibu harus mengutamakan pendidikan anak-anaknya di atas kepentingan pribadi. Jika orang tua dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, Allah akan menurunkan rahmat-Nya, seperti air zam-zam yang melimpah.

Anak-anak juga memiliki peran penting dalam keluarga. Mereka harus berusaha meniru nabi Ismail dengan berbakti kepada orang tua dan mengisi waktu dengan perilaku terpuji serta akhlak mulia. Masa muda harus dimanfaatkan untuk belajar demi masa depan, karena negeri ini memerlukan pemuda yang siap menjadi pemimpin, mengelola sumber daya alam, memajukan teknologi, dan mewujudkan kemakmuran bersama. Untuk mencapai semua itu diperlukan perjuangan dan pengorbanan tenaga, waktu, biaya, pikiran, dan doa.

Sebelum meminta berkah dan restu dari guru, ulama, atau habaib, anak-anak harus meminta restu dari orang tua. Doa dan restu orang tua adalah jalan menuju surga. Jadilah anak-anak yang mampu meniru nabi Ismail, membanggakan kedua orang tua, dan meraih keridhaan Allah.

Namun, kurban dalam konteks keluarga tidak hanya berarti mengorbankan hewan, tetapi juga memberikan waktu dan kesabaran untuk memahami orang tua di masa tua. Ketika orang tua berperilaku di luar dugaan, anak-anak harus sabar dan tidak emosi. Jangan menertawakan ketidaktahuan orang tua, tetapi bantulah mereka.

Ia menegaskan, hakikat kurban adalah mencari ridha Allah untuk mencapai derajat takwa, karena yang paling mulia di sisi Allah adalah mereka yang paling bertakwa (QS. Al-Hujurat: 13).  (hen)


                                                                     ********

Foto lain Khutbah Idul Adha 1445 H/2025:










Takbir Keliling Meriahkan Perayaan Idul Adha 1445 H di Masjid Al Amin Sawojajar

Takbir keliling perayaan Idul Adha 1445 H/2024 yang digelar Masjid Al AMin diikuti oleh santri TPQ dan jamaah Al Amin pada Minggu (16/6/2024) malam.

                                            

KOTA MALANG -  Masjid Al Amin menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 H/2024 M dengan kemeriahan dan kegembiraan. Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah takbir keliling yang diikuti oleh santri TPQ dan jamaah Al Amin pada Minggu (16/6/2024) malam.

Suasana semakin semarak ketika seruan takbir menggema dengan lantang mengiringi peserta pawai yang membawa senter lampu led sebagai pengganti obor. Selain itu, peserta jamaah laki-laki yang bersarung menambah semarak suasana malam takbiran.

Takbir keliling ini mengambil start dan finish di depan Masjid Al Amin dengan mengitari jalan di wilayah RW12. Takbir keliling ini tidak hanya memberikan hiburan bagi masyarakat, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan.

Masyarakat pun menyambut kemeriahan pawai takbir keliling ini dengan antusias. Mereka hadir di depan rumahnya di sepanjang jalur pawai, ikut merayakan Idul Adha dengan suka cita. Kemeriahan dan kebersamaan yang tercipta malam itu menjadi bukti semangat warga RW 12 Kelurahan Madyopuro dalam merayakan hari besar keagamaan ini.

Perayaan ini tidak hanya memperlihatkan semangat keagamaan, tetapi juga kekompakan para santri TPQ dan jamaah Masjid Al Amin  serta dukungan penuh dari masyarakat setempat. Takbir keliling ini menjadi salah satu bentuk perayaan yang memperkuat tali silaturahmi dan kebersamaan antarwarga RW12 Kelurahan Madyopuro. (hen)


                                                                 ******

Foto-foto lain kegiatan Takbir Keliling Perayaan Idul Adha 1445 H/2024 Masjid Al Amin: