Prof. Dr. H. Yusuf Hanafi, S.Ag, M.Fil. I, saat menyampaikan khutbah Idul Adha 1444 H/2023 di Masjid Al Amin, Kamis (29/6/2023). |
KOTA MALANG - Ibadah kurban tidak hanya sebatas menyembelih hewan dan membagi dagingnya. Kurban bisa diartikan lebih luas dan kompleks.
Hal itu seperti disampaikan oleh khatib sekaligus imam shalat Idul Adha 1444 H/2023 di Masjid Al Amin Sawojajar Blok H3, Prof. Dr. H. Yusuf Hanafi, S.Ag, M.Fil.I, Kamis (29/6/2023).
“Apa
saja yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, baik berupa hewan
sesembelihan atau lainnya sesuai yang dimilikinya, seperti memiliki harta
berkurban dengan hartanya, mempunyai ilmu berkurban dengan ilmunya, memiliki
kekuatan berkurban dengan kekuatannya,” papar Prof Yusuf
Hanafi.
Dalam
tema khutbah Idul Adha 1444H yang disampaikan yakni "Membunuh Rasa
Kepemilikan, Menumbuhkan Kedermawanan”, Prof Yusuf Hanafi menekankan bahwa
kesempatan berkurban bukan hanya monopoli mereka yang berkecukupan dan berduit
lebih.
“Setiap
orang punya kesempatan yang sama untuk berkurban, hanya saja wujud dan bentuk
pengorbanannya yang mungkin berbeda,” tegas Guru Besar dalam Bidang Ilmu Agama
Islam di Jurusan Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)
ini.
Dalam
khutbahnya, Prof Yusuf Hanafi juga mengingatkan hikmah yang tidak boleh
terlewatkan adalah perlunya kita mengenang keteladanan dan mengambil pelajaran
dari Nabiyullah Ibrahim AS dan istrinya Siti Hajar dalam melahirkan
seorang generasi pilihan bernama Ismail.
Keberhasilan
mereka berdua dalam mendidik putranya, kata Prof Yusuf, jelas merupakan sebuah model pendidikan yang
telah terbukti sukses melahirkan seorang kader tahan banting, yang kelak
berpredikat nabi.
Yang
pertama, jelas Prof Yusuf, visi dan misi pendidikan Ibrahim AS adalah mencetak
generasi saleh yang menyembah hanya kepada Allah SWT. Nabiyullah Ibrahim
AS sangat konsisten dengan visi pemurnian akidah ini dan tidak pernah
terpengaruh oleh nilai-nilai lain selain nilai keimanan dan kesalehan.
Kedua,
kurikulum pendidikan Nabi Ibrahim AS juga lengkap. Muatannya telah menyentuh
kebutuhan dasar manusia. Aspek yang dikembangkan itu meliputi tilawah untuk pencerahan,
tazkiyah untuk penguatan spiritual, taklim untuk pengembangan keilmuan,
dan hikmah sebagai panduan operasional dalam beramal kebajikan.
Dan
yang ketiga, Ibrahim AS menyiapkan lingkungan pendidikan yang bersih dari virus
akidah dan akhlak untuk putra-putranya.
“Beliau
menjauhkan putranya dari berhala manusia, pikiran sesat, budaya jahiliyah, dan
perilaku sosial yang menyimpang. Hal ini dipilih agar pikiran dan jiwa putranya
terhindar dari tradisi dan budaya buruk di sekitarnya,” papar Prof Yusuf.
Sementara
itu, usai pelaksanaan shalat Idul Adha, panitia Idul Adha 1444 H Masjid Al Amin
melakukan pemotongan hewan kurban sebanyak 24 ekor. Rinciannya, terdiri dari 14
ekor sapi dan 10 ekor kambing. Aktivitas pemotongan hewan kurban dilakukan di Lapangan
RT 03 RW 12 yang terletak di sebelah utara Masjid Al Amin. (hen)
******
Foto-foto kegiatan Shalat Idul Adha 1444 H/2023 di Masjid Al Amin:
0 comments:
Post a Comment